TAHUN 2016 AKAN DIBUAT 500 SENTRA PETERNAKAN SAPI
SPR UNTUK MENGATASI DEFISIT PRODUKSI SAPI NASIONAL
Kementerian Pertanian mulai bergerak cepat untuk mengatasi defisit produksi daging sapi nasional. Salah satunya dengan mencanangkan 500 Sentra Peternakan Rakyat (SPR) untuk memberdayakan petani yang memiliki ternak.
SPR DENGAN SKEMA KEMITRAAN
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Muladno mengatakan, Pemerintah akan meminjami petani yang nyambi jadi peternak berupa sapi betina, dengan skema kemitraan."Nggak dibagikan secara percuma, penyakitnya petani itu kalau dikasih (sapi) dianggapnya dapat durian runtuh. Nanti dijual lagi tahun depannya. Satu petani dapat 2 ekor indukan, tapi hanya dipinjami saja," jelas Muladno dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015).
Istilah sapi pinjaman, kata Muladno, mengarah pada skema kemitraan antara peternak kecil dengan pihak lain yang memiliki modal cukup yang berperan sebagai penjamin sapi.
"Supaya aman sapi tak dijual, harus ada mitra sama seseorang yang kesejahtraannya cukup. Nanti yang penjamin skemanya kasih gaji Rp 1 juta per bulan, Rp 700 ribu untuk peternak, Rp 300 ribu untuk ternaknya, termasuk buat asuransinya, jadi sapi terlindungi misal kaya kemalingan," terang Muladno.
Nantinya, setelah sapi yang diternakan peternak melahirkan anak sapi, baru ada bagi hasil dengan kedua belah pihak.
"Pas melahirkan bagi hasilnya 60% untuk peternak, dan 40% untuk pemodal. Jadi kedua pihak sama-sama untung setelah melahirkan, dan dipelihara setahun. Sapi hanya pinjaman saja," kata Muladno.
SYARAT UNTUK DESA PENERIMA SAPI
Dalam pelaksanaannya nanti, program SPR Kementerian Pertanian ini memberikan syarat kepada desa penerima sapi, yakni minimal memiliki populasi 1.000 sapi, dengan minimal 500 orang peternak, baik sapi potong maupun sapi perah."Bisa dua desa, asal yang penting ada populasi 1.000 sapi. Bisa dibayangkan, kalau nanti dokter hewan turun ke situ, ada standarisasi pakan, ada standarisasi manajemen, nanti misalkan kematian sapi 5%, berapa besar sapi yang bertambah, data produksi daging sapi juga bakal akurat," pungkasnya.
Sumber :
- finance.detik.com
- gambar sapi
ya program apapun baik dari pemerintah...tapi kenyaataannya di lapangan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.seharusnya pemerintah lebih turun ke bawah .kenapa ??? apa yang terjadi .banyak terjadi monopoli atau bantuan tidak tepat sasaran.bayak dari masyrakat yng membutuhkan .dan hanya di kuasai oleh oknum tertentu.
ReplyDelete