Pages

Lazada Indonesia

ARTIKEL TERBARU

PEJABAT NON MUSLIM DALAM KEKHALIFAHAN ISLAM

PEJABAT NON MUSLIM
DALAM KEKHALIFAHAN ISLAM


Hasdai bin Saphrut, lahir tahun 915 M, Sumber: di sini

HASDAI BIN SAPHRUT


Dalam sejarah Kekhalifahan Islam, tercatat non - muslim pernah menduduki jabatan penting.  Salah satunya adalah seorang Yahudi bernama Hasdai bin Saphrut, yang diangkat menjadi diplomat oleh Abdurrahman III.  Dia ditugasi menjalankan misi diplomasi oleh Kekhalifahan Cordoba pada tahun 949 M, dengan melakukan negosiasi-negosiasi yang tidak mudah dengan pihak asing.

Khalifah Umaiyah yang memisahkan diri dari Baghdad, tertarik menjalin kerjasama dengan Kaisar Byzantium di Konstantinopel -- kerajaan Kristen Timur yang berbahasa Arab.  Ketertarikan yang konon dilatari rasa memiliki musuh bersama, yakni kerajaan Abbasiyah di Baghdad.  Hasdai bin Saphrut sukses menjalankan tugas, ia berhasil menjalin Kerjasama Strategi dengan Byzantium.  Oleh sebab itu kemudian Hasdai menjadi duta bagi Bani Umaiyah dalam setiap diplomasi dengan negara lain.

Selain bekerja sebagai diplomat, Hasdai bin Saphrut juga diminta menyusun Ensiklopedia Medis bagi Perpustakaan Cordoba.  Dalam mengemban tugas, terkadang Hasdai meminta bantuan Uskup dari Konstantinopel untuk menerjemahkan tulisan bahasa Yunani  ke dalam bahasa Arab.



RABI BIN ZIYAD


Selain Hasdai bin Saphrut, Kekhalifahan Umaiyah juga mengangkat seorang  Kristen bernama Rabi bin Ziyad  menjadi duta Kekhalifahan Umayyah untuk Istana Otto I.  Hasil dari kerja diplomasinya, istana Otto menghadiahi air mancur untuk diletakkan di istana "Madinah al-Zahra".

DAMPAK PENGANGKATAN PEJABAT NON MUSLIM DALAM KEKHALIFAHAN  UMAIYAH


Penasaran : 
Apakah Pengangkatan Non-Muslim  menjadi pejabat di Kekhalifahan Umaiyah membuat Kekhalifahan itu hancur ?

Simak selengkapnya di sini : Pemimpin Non Muslim di Kekhalifahan Islam


PEREMPUAN - PEREMPUAN ISLAM BERPENGARUH 

Al-Malika al-Hurra Arwa al-Sulayhi 

Jibla, Queen Arwa's Capital.  Sumber : di sini

Arwa al-Sulayhi memerintah sebagai ratu Yaman dari 1067-1138.  Ia seorang Syi’ah Ismailiyah dan mahir dalam pelbagai ilmu agama, Al-Quran, hadith, dan juga puisi dan sejarah. Sejarawan menggambarkan beliau sebagai yang sangat bijaksana.

Arwa diberi kehormatan tertinggi dalam hierarki keagamaan Fatimi Yaman (hujja) oleh Khalifah al-Mustansir. Beliau merupakan wanita pertama dalam sejarah Islam yang dianugerahi pangkat dan mempunyai kuasa yang begitu dalam hierarki agama.

Lubna dari Cordoba

Lukisan Lubna of Cordoba, karya José Luis Muñoz, Sumber: di sini

Bani Umaiyah di Andalusia ( kini Spanyol) meninggalkan warisan peradaban yang tinggi di jamannya.  Tak hanya warisan sains dan kemegahan arsitektur, Andalusia juga mewariskan tradisi keilmuwan lintas jender di saat Benua Eropa masih berkutat pada pertanyaan "apakah wanita itu titisan iblis atau bukan" ?

Salah seorang perempuan besar yang lahir dari ketinggian peradabanAndalusia adalah Lubna dari Cordoba. Lubna (w. 984) adalah putri asli Spanyol yang tumbuh di lingkungan istana khalifah Abdurrahman II (memerintah pada 912–961).

Konon dia lahir sebagai budak lalu khalifah membebaskannya karena melihat bakatnya yang istimewa.  Karir Lubna dengan cepat melejit. Di usia yang masih muda, dia menjadi salah satu orang paling penting di istana Andalusia. Lubna menempati jabatan sekretaris dan panitera Khalifah.

Di samping itu, dia juga mendapat tugas sebagai pustakawan kehalifahan dengan koleksi lebih dari 500.000 buku. Selama berabad-abad, perpustakaan yang dipimpin Lubna ini adalah yang terbesar di Eropa, hanya bisa dikalahkan oleh perpustakaan di Baghdad.

Sebagai panitera khalifah, dia tak hanya menjadi penerjemah dan penulis dokumen resmi negara, tetapi Lubna juga menjadi komentator yang komentarnya terhadap sebuah buku paling dinanti para ilmuwan.

Penerus Abdurrahman, al-Hakam II (memerintah pada 961–976), tetap mempertahankan jabatan Lubna. Gairah al-Hakam II terhadap ilmu dan budaya bahkan melebihi sang ayah. Tak heran jika Lubna semakin leluasa mengembangkan bakat keilmuannya.  Di perpustakaan Kordoba, Lubna menghabiskan waktu untuk menulis dan menerjemahkan sejumlah naskah, di samping membuat naskah drama.

Bersama Hasdai bin Shaprut, Lubna menjadi inisiator pembangunan "Madinah az-Zahra" (berarti ‘kota kembang’) -- perpustakaan yang sangat terkenal saat itu,

Berdasarkan sejumlah riwayat dari sejarahwan Arab, pada masa al-Hakam II tersebut, ada lebih dari 170 perempuan terdidik yang bertanggung jawab untuk menyalin naskah-naskah penting.


Fatima b. Abi al-Qasim ‘Abd al-Rahman b. Muhammad b. Ghalib al-Ansari al-Sharrāṭ 

Fatima b. Abi al-Qasim ‘Abd al-Rahman, sumber : di sini

Fatima merupakan salah seorang wanita yang paling terpelajar di al-Andalus sekitar akhir abad ke12 hingga awal abad ke13. Karya-karya teori perundangan dan juga mistik menunjukkan bahwa ia fasih dengan pelbagai ilmu Islam.  Fatima adalah ibu dari profesor terkemuka Abu al-Qasim b. al-Ṭaylasān.

Menurut sarjana Andalusia Abu Ja’far al-Gharnāṭī (m. 1309): “Beliau menghafal begitu banyak buku di bawah bimbingan bapanya, termasuklah Tanbih tulisan al-Makki, al-Syihab dari al-Qudā’ī, Mukhtasar dari Ibnu ‘Ubayd al-Ṭulayṭalī, ketiga-tiganya yang dihafal ayat demi ayat.
Beliau juga menhafaz Al-Qur’an di bawah bimbingan Abu ‘Abd Allah al-Madwarī, penzahid hebat yang dianggap dari kalangan Abdal [iaitu pangkat penting dalam ilmu tasawuf].
Bersama ayahnya, beliau juga mempelajari Sahih Muslim, Sira [Rasulullah] yang ditulis Ibnu Hisham, Al-Kamil karya al-Mubarrad, Nawādir karya al-Baghdadi, dan karya-karya lain. “[Abu Ja’far Ahmad b. Ibrahim al-Gharnāṭī, Kitab Silla al-Silla (Beirut, 2008), hal. 460]






Sumber :
- kompasiana.com/ardiyansyah
analisa.co/2015/03/lubna
- ballandalus.wordpress.com


Selengkapnya : file:///D:/MY%20OWN%20BUSINESS/MR.%20ASBUN/Pemimpin%20Non%20Muslim%20di%20Kekhalifahan%20Islam%20-%20KOMPASIANA.com.htm
Dilantiknya Basuki Cahya Purnama yang akrab di panggil Ahok menjadi gubernur menuai kontroversi. Ahok menjadi gubernur ditengah-tengah masyarakat yang mayoritas Muslim. Kelompok yang tidak setuju mengatakan bahwa haram memilih pemimpin non Muslim, sedangkan kelompok yang setuju boleh mengangkat pemimpin non Muslim selama dia tidak membuat kekacauan dan korupsi.

Selengkapnya : file:///D:/MY%20OWN%20BUSINESS/MR.%20ASBUN/Pemimpin%20Non%20Muslim%20di%20Kekhalifahan%20Islam%20-%20KOMPASIANA.com.htm

No comments:

Post a Comment

 

HUBUNGIN SAYA

DISCLAIMER

SPACE IKLAN :

Lazada Indonesia
Lazada Indonesia

ASBUNER NGARET BELI INI :

BLOG WISATA INDONESIA

BLOG WISATA INDONESIA
Tour Gajah Taman Nasional Way Kambas

Most Reading

Powered by Blogger.