SKEMA AHOK ROMBAK MASSAL PEJABAT DKI JAKARTA
Basuki Tjahaja Purnama melantik pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Sumber : di sini
400 - 600 PEJABAT DKI JAKARTA DIROMBAK
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali akan merombak massal pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Jumat (8/1/2016) siang nanti. Basuki merombak pejabat-pejabat yang dirasanya bekerja lamban dan pergerakannya tidak cepat.
"Nanti lihat saja (siapa saja pejabat yang diganti)," kata Basuki di Balai Kota.
Dalam perombakan massal pejabat itu, Basuki juga akan melantik pejabat pengganti Sri Rahayu sebagai Kepala Biro Hukum DKI. Wanita yang akrab disapa Yayuk itu sudah diperpanjang pensiunnya hingga dua tahun sehingga usia pensiunnya tidak bisa diperpanjang lagi.
Basuki mengatakan, pejabat pengganti Yayuk merupakan seorang wanita yang sebelumnya merupakan pegawai Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta.
"Penggantinya ibu-ibu juga, targetnya dia lebih berani saja," kata Basuki.
Selain itu, Basuki juga akan melantik Sopan Adrianto sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggantikan Arie Budhiman. Arie sebelumnya dilantik menjadi Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter. Sementara itu, untuk Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Basuki akan melantik Bowo Irianto yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan.
"Pokoknya sekarang kami kayak main bola saja. Kalau ada pemain yang sudah mulai lambat padahal masih ada (pemain) yang kencang, ya kami ganti. Kami mau kejar cepat semua," kata Basuki.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika mengatakan, akan ada dua pejabat eselon II yang diganti. Pelantikan pejabat terjadi pada pejabat eselon II, III, dan IV.
"Lurah ada yang dirombak dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) juga banyak yang diganti. Mungkin sekitar 400-600-an (pejabat yang dirombak)," kata Agus. (Penulis: Kurnia Sari Aziza, Editor: Ana Shofiana Syatiri)
****
AHOK KADANG MENYESAL, TERLAMBAT PECAT PEJABAT LAMBAN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hal yang terpenting untuk menjalankan pemerintahan di Ibu Kota dengan berani memecat para pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak bekerja baik.
"Saya kadang-kadang nyeselin di Jakarta ini, saya terlambat pecatin orang-orang," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (1/2/2016).
Salah satu contohnya seperti pemcatan Kepala Dinas Tata Air DKI. Basuki mengatakan, seharusnya penggantian Kepala Dinas Tata Air sudah bisa dilaksanakan akhir 2014 atau awal tahun 2015.
Seharusnya, lanjut dia, saat itu dirinya sudah menempatkan camat menjadi Kepala Dinas Tata Air.
"Kalau saya lakukan itu, saya kira sudah selesai semua saluran penghubung sungai. Sekarang Matraman Cawang masih banjir enggak? Enggak. Kenapa? Karena semua saluran penghubung tidak tertutup bangunan dan camat berani lakukan itu," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, lurah dan camat berpengalaman berani bertindak di wilayahnya. Misalnya, jika ada rumah ibadah yang menutupi saluran air atau got, lurah dan camat itu akan berkomunikasi dengan warga untuk membongkar rumah ibadah itu.
"Kalau Kepala Dinas Tata Air yang dulu, waaah... ngelesnya aduh macam-macam, deh. Nah, dengan cara ini saya kira lambat (kerjanya) langsung pecat saja. Yang (Dirut PT) Transjakarta juga terlambat pecat saya rasa," kata Basuki.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta kini diduduki oleh Teguh Hendarwan yang sebelumnya menjabat Camat Pulogadung.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tata Air selalu diduduki oleh pejabat internal bergelar insinyur. Seperti Ery Basworo, Manggas Rudi Siahaan, Agus Priyono, dan Tri Djoko Sri Margianto. (Penulis: Kurnia Sari Aziza, Editor: Ana Shofiana Syatiri)
Baca juga : Ahok: Mau ngadu Agama, iman sama saya ? Tunjukin Kinerja & Kejujuran !
****
Sumber :
- Megapolitan.kompas.com 1
- Megapolitan.kompas.com 2
No comments:
Post a Comment