DINILAI MENDUKUNG HTI, WALIKOTA BOGOR, BIMA ARYA, DIKECAM 25 ORMAS
Walikota Bogor Bima Arya Resmikan Kantor HTI (08/02), sumber: di sini
AKSI WALIKOTA BOGOR MERESMIKAN GEDUNG BARU HTI MENUAI KECAMAN
Gerakan Rakyat Untuk Pancasila (GRUP) mendeklarasikan gerakan penolakan
rezim pencitraan. Gerakan yang dimotori oleh 25 ormas Kota Bogor ini
mengecam aksi Walikota Bogor, Bima Arya yang hadir sekaligus meresmikan
gedung baru Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), Senin (8/2/2016)
lalu.
Langkah tak pantas dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto
mendapatkan respon dari berbagai unsur organisasi masyarakat di kota
Bogor, diantaranya adalah GP Anshor, DPD KNPI Kota Bogor, FAM IPB,
IPNU-IPPNU dan organisasi lain yang berjumlah 25 organisasi masyarakat.
Bima Arya, Walikota Bogor foto bersama Angga Dimas Pershada ? Sumber : di sini
Mereka menyampaikan pernyataan sikapnya di Taman Topi kota Bogor (11/2)
dengan mengutuk keras keputusan Wali Kota Bogor meresmikan kantor Hizbut
Tahrir Indonesia di Kota Bogor. Hal tersebut dilakukan karena menurut
GRUP, HTI bermaksud untuk mendirikan Khilafah dan tidak mengakui NKRI
yang berdasarkan Pancasila. GRUP juga menolak aksi walikota yang
seakan-akan terus melakukan pencitraan atas dirinya.
“Masih banyak kasus yang lebih penting, tapi dia (walikota) malah
pencitraan terus, ini semata-mata hanya mengejar jabatan yang lebih
tinggi,”kata Imron saat konferensi pers GRUP di Plaza Kapten Muslihat
Taman Topi Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (11/2/2016)
siang. Mereka menilai, bahwa walikota Bogor telah mengkhianati Pancasila
dan UUD.
BIMA ARYA DINILAI MELANGGAR SUMPAH JABATAN, KONSTITUSI
“Ini berarti Bima Arya mendukung
perbuatan makar atas NKRI,” tegas Romi. “Dan ini jelas-jelas melanggar
sumpah jabatan, melanggar konstitusi dan melanggar cita-cita pendiri
negara ini.”
GRUP AKAN MENDORONG DPRD UNTUK MENGGUNAKAN HAK INTERPELASI ATAU HAK ANGKET
Selanjutnya, GRUP bertekad melakukan
langkah konstitusional dengan menyuarakan aspirasi mereka kepada anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, pada hari Senin mendatang dan mendorong DPRD
Bogor menggunakan hak interpelasi atau hak angket mereka terhadap Bima
Arya, ” tutup Imron.
ORMAS GRUP MEMINTA HTI MEMBACA ULANG SEJARAH BANGSA INI
Sementara untuk mereka yang berada di HTI, Romi meminta mereka untuk membaca ulang lagi sejarah bangsa ini.
Harapan terakhir disampaikan Romi untuk
warga Bogor agar selalu waspada terhadap gerakan-gerakan yang ada di
sekitar mereka, yang mengatasnamakan agama namun bertujuan mengganggu
keutuhan NKRI.
“Kami meminta warga Bogor mewaspadai
gerakan-gerakan yang mengatasnamakan agama yang tujuannya hanya ingin
merongrong NKRI,” pungkas Romi.
>> Artikel terkait : Kekhilafan Bima Arya, Petaka Konstitusi, NKRI dan Toleransi
Baca juga : FUI Keluarkan Daftar Capres Syariah
Sumber:
- SalafyNews.com
- ArrahmahNews.com
No comments:
Post a Comment