MISTERI PENAMPAKAN ULAR TERBANG
Sesosok Ular Terbang, tertangkap kamera di Gianyar, Bali. Sumber: di sini
Sesosok ular terbang belum lama ini tertangkap kamera warga di daerah Gianyar, Bali. Fenomena apakah ini ?
ULAR TERBANG
Meski tak bersayap, ular genus Chrysopelea mampu meluncur dari satu cabang ke cabang pohon yang lain dengan anggun. Ia kerap mendapat julukan 'ular terbang'. Chrysopelea, atau lebih dikenal sebagai ular terbang, adalah genus yang masuk ke dalam famili Colubridae.
Ular terbang termasuk golongan ular yang berbisa menengah. Ada 5 spesies ular terbang yang diketahui ada di dunia, semuanya bagian dari genus Chrysopelea.
BENARKAH ULAR BISA TERBANG ?
Chrysopelea dikenal sebagai ular terbang, namun hal ini kurang tepat, karena ular-ular tersebut sebenarnya tidak terbang, melainkan meluncur atau melompat di udara.Video Ular Terbang. Sumber: di sini
Ular yang biasa ditemukan di hutan hujan di Asia Tenggara itu sejatinya tak benar-benar terbang. Kini, para ilmuwan mungkin telah memecahkan misteri mengapa ia bisa melayang.
TERKUAKNYA MISTERI ULAR TERBANG
Dalam Journal of Experimental Biology, para ilmuwan mengatakan bahwa ular mengubah bentuknya secara radikal untuk menghasilkan kekuatan aerodinamis yang memungkinkan ia 'terbang'.
"Ular secara intuitif bukan hewan yang bisa terbang. Saat melihatnya, Anda pasti berpikir: 'pasti ia tak bisa melakukannya (terbang). Dan melihat bentuk tubuhnya, pendapat itu mungkin benar," kata Profesor Jake Socha dari Virginia Tech, Amerika Serikat, seperti dilansir oleh BBC, Kamis (30/1/2014).
Lalu mengapa hewan itu bisa melakukannya?
"Saat mengudara, lepas landas, melompat, dan meluncur dari cabang ke cabang pohon, ular itu mengubah tubuhnya secara drastis," tambah Profesor Socha.
Gerak tari bergelombang si ular memungkinkannya melayang, alih-alih hanya melata di tanah.
"Saat ia melompat, ular meluruskan tubuhnya dari belakang kepala ke pangkal ekor. Lalu, menggunakan rusuknya yang bisa bergerak bebas, menciptakan gerakan memutar ke arah kepala dan ke atas, ke arah tulang belakang."
Gerakan tersebut menciptakan gerakan meliuk. Tubuh ular berubah bentuk, dari berpenampang bulat menjadi gepeng dan cekung di bagian bawah.
Tim kemudian menganalisis gaya aerodinamika yang dihasilkan perubahan bentuk itu di udara. Caranya, dengan membuat tiruan liukan ular dari plastik. Mereka lalu menempatkannya di dalam tangki berisi air yang mengalir.
"Air mengalir melaluinya. Saat kami mengukur kekuatan model, kami juga memvisualisasikan pergerakan aliran air menggunakan laser dan kamera berkecepatan tinggi," jelas Socha.
Dia menambahkan, ular terbang memproduksi kekuatan aerodinamik yang bisa dibandingkan dengan apa yang dihasilkan oleh sayap pesawat.
"Tim berpendapat, ular itu menggabungkan transformasi fisiknya dengan tarian bergelombangnya di udara untuk terbang melintasi kanopi hutan," tambah Socha. Kanopi adalah bentuk dari percabangan dahan pohon yang menutupi daratan di bawahnya.
"Ia menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain, menciptakan gelombang di bawah tubuh. Seakan hewan tersebut berenang di udara," kata Profesor Socha.
Selain mengibak misteri bagaimana ular terbang untuk melayang di udara, tim mengatakan, pengetahuan soal hewan tersebut bisa menjadi inspirasi pengembangan robot yang punya merangkak, memanjat, dan meluncur. (Ein/Sss)
Sumber :
- Wikipedia.org
- Liputan6.com
No comments:
Post a Comment