SOLUSI LOGIS MENGATASI KEMACETAN JAKARTA
ilustrasi kemacetan Jakarta. sumber kaskus
PENYEBAB KEMACETAN DI JAKARTA
Jakarta merupakan sebuah kota yang identik dengan kemacetan lalu lintas terparah di Indonesia sejak zaman dulu. Selain karena Jakarta adalah
kota paling padat penduduknya, ada juga penyebab lain yang menimbulkan
kemacetan sulit diselesaikan.
Ada yang mengatakan kemacetan Jakarta mustahil diatasi karena tata kelola ruang
kotanya sudah salah sejak awal. Ada juga yang mengatakan bahwa desain
lalu lintas kotanya sangat buruk.
Tetapi yang kita sering lupa, ada juga alasan-alasan kemacetan yang
sebetulnya muncul dari diri kita sendiri. Kita tidak sadar bahwa
sebetulnya kita yang menimbulkan masalah juga.
Ini contoh-contohnya :
- Kendaraan Pribadi dengan penumpang 1-2 orang saja. Ini menyebabkan jumlah kendaraan yang mengisi jalan menjadi lebih banyak. Jika menggunakan kendaran umum seperti bus, 20-30 orang cukup 1 bus yang jalan, tapi karena orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, akhirnya 10 - 30 mobil pribadi yang mengisi jalan. Wajar kan nambah macet ?
- Budaya Tertib Berlalu-lintas. Adanya kurang kesadaran para pengemudi terhadap peraturan dan ketertiban berlalu-lintas di jalan raya, misalnya: nyerobot jalur lain, berhenti di tempat yang tidak semestinya, ngetem dan parkir sembarangan di jalan.
- Budaya Tertib di area Jalan. Pejalan kaki yang memilih menerobos pagar pembatas di median jalan daripada menyeberang lewat 'jembatan orang'. Pedagang asongan, pedagang kaki lima yang menyerobot trotoar atau bahu jalan, dan banyak lagi.
SOLUSI LOGIS UNTUK MENGATASI KEMACETAN PARAH DI JAKARTA
Solusi logis mengatasi kemacetan di jalan raya sebenaranya mudah dan sederhana saja. Dan solusi mengatasi kemacetan di jalan raya di Jakarta itu bisa dimulai dari pribadi.
Kemacetan di jalan raya itu kan penyebabnya karena jalan penuh kendaraan dan orang, jadi solusinya gampang : Tinggallah di rumah lebih lama.
Masih macet ? berarti tinggalnya kurang lama ! Gitu aja kok repot !
Logis kan ?!
Tapi nggak realistis !
Judul enggak menjanjikan itu .. hahah :v
Mister Asbun
(Pakar Transportasi Kliyenx University)
No comments:
Post a Comment